Jakarta: Letters from the Youth

Ein Stift und Papier liegen auf einer Weltkarte.
© Rike Oehlerking

Hai para pemuda, tahu tidak? bahwa kita ini penerus bangsa jika bukan kita lalu siapa lagi ?


pepatah yang sudah tidak asing mengatakan bahwa " pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan "
lantas jika kita mengabaikan bangsa kita bagaimana nasib bangsa kita kedepanya? Sedangkan masa muda para pemuda saat kini dirusak oleh perkembangan zaman yang semakin modern dan serba mudah
masa depan ada ditangan kita, jika semua pemuda berdiam diri lantas siapa yang akan memajukan bangsa kita ini? Lantas siapa yang akan menjadi pemimpin yang adil, bijaksana,cerdas dan intelektual itu jika bukan kita.
Halo, Pemuda Harapan Bangsa!
Di tengah segala tantangan dan dinamika dunia yang terus berubah, kalian adalah pilar penting yang membawa harapan dan perubahan positif bagi bangsa kita. Kalian adalah agen perubahan yang memiliki kekuatan dan potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Dalam semangat kebersamaan dan inovasi, mari kita renungkan beberapa hal penting:
1. Tetap Semangat dan Berani Bermimpi
Jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Impian-impian kalian adalah cikal bakal kemajuan. Percayalah bahwa dengan usaha dan dedikasi, segala sesuatu bisa dicapai
2. Pendidikan adalah Kunci
Teruslah belajar dan mengembangkan diri. Pendidikan formal maupun informal akan membuka pintu-pintu kesempatan yang luas. Jadikan setiap kesempatan belajar sebagai investasi untuk masa depan.
3. Jaga Integritas dan Nilai-Nilai Luhur
Dalam setiap langkah, pegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Nilai-nilai ini akan menjadi landasan yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan hidup.
4. Berinovasi dan Kreatif
Dunia terus berkembang dengan cepat, dan hanya mereka yang berinovasi dan kreatif yang akan mampu bertahan dan berkembang. Jangan takut untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi-solusi baru.
5. Berpartisipasi Aktif dalam Masyarakat
Jadilah pemuda yang peduli dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Partisipasi kalian sangat penting dalam membangun komunitas yang lebih baik dan adil.
6. Jaga Kesehatan dan Keseimbangan Hidup
Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan fisik dan mental. Keseimbangan antara kerja, istirahat, dan aktivitas lain sangat penting untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.
7. Bangun Jaringan dan Kolaborasi
Kolaborasi dan jaringan yang kuat akan membuka lebih banyak peluang. Bersama-sama kita bisa mencapai lebih banyak hal daripada sendiri-sendiri. 

Mari kita bersama-sama membangun bangsa yang kita cintai ini dengan semangat, dedikasi, dan kerja keras. Masa depan ada di tangan kalian, pemuda-pemudi Indonesia. Teruslah berjuang dan berkarya demi kemajuan dan kejayaan bangsa!

 

Salam hormat dan semangat selalu,
Siti Aripah, Cianjur – Indonesia, 20 tahun
 

Hey young people, do you know that we are the successors of the nation if not us then who else?


A familiar saying says that "today's youth are tomorrow's leaders".
Then if we ignore our nation, what will be the fate of our nation in the future? While the youth of today's youth are damaged by the development of an increasingly modern and easy-paced era.
The future is in our hands, if all the youth are silent then who will advance our nation? Then who will become a fair, wise, intelligent and intellectual leader if not us.
Hello, Youth of Hope!
In the midst of all the challenges and dynamics of an ever-changing world, you are an important pillar that brings hope and positive change to our nation. You are agents of change who have great power and potential to shape a better future. In the spirit of togetherness and innovation, let us reflect on some important things:
1. Keep the Spirit and Dare to Dream
Never be afraid to dream big. Your dreams are the forerunners of progress. Believe that with effort and dedication, anything can be achieved.
2. Education is Key
Keep learning and developing yourself. Formal and informal education will open doors of opportunity. Make every learning opportunity an investment for the future.
3. Maintain Integrity and Noble Values
In every step, uphold the principles of honesty, justice, and responsibility. These values will serve as a strong foundation to face life's challenges.
4. Innovate and Be Creative
The world continues to evolve rapidly, and only those who are innovative and creative will be able to survive and thrive. Don't be afraid to think outside the box and create new solutions.
5. Actively Participate in Society
Be a caring and active youth in society. Your participation is crucial in building a better and fairer community.
6. Maintain Health and Life Balance
Remember to always maintain your physical and mental health. A balance between work, rest, and other activities is crucial to achieving sustainable success.
7. Build Networks and Collaborations
Collaboration and a strong network will open up more opportunities. Together we can achieve more than individually.

Let us together build this nation that we love with passion, dedication, and hard work. The future is in your hands, the youth of Indonesia. Keep fighting and working for the progress and glory of the nation!
 

Respect and enthusiasm always,
Siti Aripah, Cianjur – Indonesia, 20 years old

Siti Aripah
© privat

Siti Aripah

adalah seorang wanita yang berasal dari kota Cianjur, Jawa Barat. Ia dikenal sebagai pribadi yang hangat dan penuh semangat. Lahir dan besar di Cianjur, Siti Aripah sangat mencintai kotanya yang kaya akan budaya dan tradisi Sunda. Sebagai seorang yang selalu berusaha keras dalam berbagai aspek kehidupan, Siti Aripah memiliki dedikasi yang tinggi terhadap apa pun yang ia tekuni. Dalam komunitasnya, ia dihormati karena kontribusinya dan dikenal sebagai sosok yang selalu siap membantu sesama.

is a woman from the city of Cianjur, West Java. She is known as a warm and passionate person. Born and raised in Cianjur, Siti Aripah loves her city which is rich in Sundanese culture and traditions. As a person who always strives hard in various aspects of life, Siti Aripah has a high dedication to whatever she pursues. In his community, she is respected for her contributions and is known as a figure who is always ready to help others.


Untuk kita

Hai untuk kita yang berkepala dua, usia ini terdengar sangat serius untuk kita. Usia dimana kita masih menginginkan masa remaja dan masa kita harus serius pada masa depan kita. Bukan kah ini terdengar berat? Tentu berat dan penuh rasa takut untuk dilakukannya. 

Gelap yang menyertai kepala dua tak jauh dari ekspektasi orang terdekat, mereka menginginkan kita sebagai sosok yang tangguh dan bisa melindunginya. Berandai-andai menjadi sosok yang diinginkan orang terdekat di setiap saatnya, membuat kita ingin cepat-cepat menyelesaikan usia ini. 

Terang yang menyertai kepala dua tak jauh dari ekspektasi diri sendiri, kita yang mendamba-dambakan untuk cepat memasuki usia ini supaya kita bisa melakukan hal yang lebih bebas dari usia anak-anak, dan kita yang ingin cepat-cepat menyelesaikan usia itu.

Berjalannya waktu membuat kita tersadar bahwa bukan soal berkepala dua yang membuat berat, melainkan ekspektasi tinggi yang melukai di setiap masanya. Semakin kita paham akan hal itu, semakin seimbang kehidupan kita. 

Lakukanlah semaksimal kita, sampai kita lupa ekspektasi tinggi itu.
 

Indra Perwira, Bekasi – Indonesia, 20 tahun
 

For us

Hi to us in our twenties, this age sounds very serious to us. It's an age where we still long for our teenage years and yet have to be serious about our future. Doesn't that sound heavy? Of course, it’s heavy and full of fear to face it.

The darkness that accompanies our twenties is not far from the expectations of those closest to us. They want us to be strong figures who can protect them. Dreaming of becoming the person our loved ones expect us to be at every moment makes us want to rush through this age.

The light that accompanies our twenties is not far from our own expectations. We yearn to enter this age quickly so we can do things more freely than in childhood, and we want to finish this age quickly too.

As time goes by, we realize that it's not being in our twenties that is burdensome, but rather the high expectations that hurt us at every turn. The more we understand this, the more balanced our lives become.

Do our best, until you forget those high expectations.

Indra Perwira, Bekasi – Indonesia, 20 years old

Indra Perwira

was born in 2003 in Bekasi, Indonesia. He interest in arts, he has loved creating works since childhood, such as drawing, singing, playing musical instruments, and storytelling through writing in his spare time. In period of time, he was far from his interests. But, in 2022 all his childhood interests returned to color his life. Now he is focused on completing his education in Visual Communication Design program at the Jakarta Institute of Arts.

Indra Perwira
© Gladis Woroshinto Indra

Kepada pemuda di masa depan, 


ketika aku menuliskan surat ini ada kekhawatiran yang memenuhi pikiranku. Aku menyaksikan para pemuda di zaman ini sangatlah menakjubkan. Mereka dapat membuat dan melakukan banyak hal yang luar biasa. Teknologi dan kreativitas telah mengubah banyak hal di dunia masa kini. Mempermudah beragam urusan, mendekatkan yang jauh, membuka kesempatan, dan memperluas sudut pandang. Namun aku pun juga menyaksikan kecenderungan para pemuda di masa ini mencari dan mendapatkan inspirasi melalui hal atau benda yang berdampak negatif bagi tubuh dan atau pikiran mereka. Hal atau benda tersebut dapat membawa mereka pada kecanduan. Contoh terdekat yang aku saksikan adalah kecanduan terhadap rokok dan atau vape (vaporizer). Kesadaran mereka akan berbahayanya benda tersebut belum bisa mencegah mereka untuk mengkonsumsinya. Ilusi citra yang ditampilkan oleh rokok dan atau vape mengalahkan rasionalitas para pemuda yang mengkonsumsi benda tersebut. Padahal para pemuda itu tahu bahwa ada dampak buruk yang diakibatkan benda-benda tersebut terhadap tubuh mereka. Rusaknya tubuh mereka dapat mempengaruhi pemanfaatan potensi diri. Aku berharap semoga di masa depan. Saat kalian menjadi penerus peradaban ada sebuah sistem yang dapat melindungi para pemuda dari berbagai macam kecanduan, terutama rokok dan atau vape. Agar pemuda penerus generasi dapat memanfaatkan potensi mereka untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

 

Olivia Karenina Syahir, Jakarta – Indonesia, 12 tahun

To the youth of the future, 


when I write this letter there is a worry that fills my mind. I see the youth of this era are very amazing. They can create and do many extraordinary things. Technology and creativity have changed many things in today's world. Making various matters easier, bringing the distant closer, opening up opportunities, and broadening perspectives. However, I also see the tendency of today's youth to seek and get inspiration through things or objects that have a negative impact on their bodies and/or minds. These things or objects can lead them to addiction. The closest example that I have witnessed is addiction to cigarettes and/or vapes (vaporizers). Their awareness of the dangers of these objects has not been able to prevent them from consuming them. The illusion of the image presented by cigarettes and/or vapes defeats the rationality of the youth who consume these objects. Even though the youth know that there are bad impacts caused by these objects on their bodies. The damage to their bodies can affect the use of their potential. I hope that in the future, when you become the successors of civilization there is a system that can protect the youth from various addictions, especially cigarettes and/or vapes. So that the youth who are the next generation can utilize their potential to create a better world.

 

Olivia Karenina Syahir, Jakarta – Indonesia, 12 years old

Olivia Karenina Syahir
© Olivia Karenina Syahir

Olivia Karenina Syahir

was born in 2011 in Jakarta, Indonesia. She is a storyteller, e-book writer, and voice over talent. Her e-books can be download freely here. She loves reading, writing, painting and drawing.



Weiterlesen:

Satzwende: Katja Oskamp (2/2)

Nach dem Lustverlust von Mieze Miezelschmidt im ersten Teil der Satzwende von Katja Oskamp geht es weiter mit Schnurranda Pummelichs Erfahrungen. Ihre Lust ist kein bunter Papagei mehr, sondern ein behebiger Straußenvogel. Doch deswegen in eine Alters-WG mit Hahn, Esel und Hund zu ziehen, schreckt sie ab.